Tips & Trick Mancing Udang Galah (full Version)
Alat Untuk Mancing Udang galah :
1.
Reel / Kerek : Untuk mengimbangi karakter tarikan udang yang sangat
spontan dan tidak terduga dibutuhkan reel yang stabil spool-nya saat
mengulur tali, ini dikarenakan bagian tubuh udang yang mudah lepas
tubuhnya oleh tarikan tenaganya sendiri, misalnya Capit udang yang masih
muda, kumis / sumit udang terkadang paling sering mata pancing kita
mengenai bagian tersebut (untuk kasus udang galah diatas 500Gram hal
ini tidak terlalu di khawatirkan, karena bagian tubuhnya bahkan kulitnya
sangat keras*). Usahakan reel berukuran < 4000, dikarenakan reel
berukuran kecil sangat smooth (lembut) tensi Drag-nya, jadi sangat
membantu mengimbangi saat strike udang galah. Sebenarnya saya tidak
ingin menyebutkan merk reel apa yang terbaik, tapi dalam kasus saya
hanya 2 reel yang belum sekalipun mocel, Kelosan kayu dan shimano
fireblood 2500. ini dikarenakan reel yang saya miliki terbatas, jadi
tidak menutup kemungkinan ada reel dengan merk & tipe lain dengan
harga murah meriah tapi sangat baik dalam fight dengan udang galah ( 23
reel kelas < 4000 milik saya hanya fireblood yang benar2 saya sayangi
hehehehe). Untuk testing drag sebelum memancing udang dapat disetel /
seting dengan membebankan alat atau timah seberat kurang lebih 1Kg
diikat ketali dan tes dengan cara tarik timah yang telah diikat ke tali
perlahan, apabila spool reel berdering dan berputar maka cukuplah tensi
drag seberat itu, pada kasus ini saya menggunakan angka tersebut karna
belum pernah menemukan udang galah yang beratnya diatas 1Kg (ditempat
lain mungkin pernah ada?)
2. Rod / Joran : Pada kasus yang satu
ini banyak yang bilang perannya paling utama dalam memancing udang
galah, sebenarnya tidak tepat dikatakan demikian, karna dari semua alat
set pancing udang saling menopang kekurangan masing2 alat lainnya, namun
jelas bahwa Rod / Joran sangat memiliki peranan penting pada saat udang
memakan umpan. Karna udang tidak akan melarikan umpan apabila ujung rod
tidak memberikan daya elastis yang kuat, udang akan dengan tenang
memasukan umpan ke mulutnya dan tidak hanya sekedar dirobek dengan
capitnya. Begitu juga pada saat strike udang yang agresif joran yang
ekstra lembut akan sangat membantu, namun pada kasus ini saya lebih
mementingkan Drag serta perputaran spool yang lancar dan lembut. Sampai
saat ini kami membuat sendiri ujung joran sepanjang 25cm dari baja putih
yang kami beri nama Wiper (bahannya memang dari Whipper pembersih kaca
Mobil). Bentuk dan kekuatannya kira2 seperti dibawah ini.
3.
Line / Tali : Untuk tali cukup monofilament dengan ketebalan 0.15mm s/d
18mm dengan test lb? atau 1 s/d 2Kg, warna transparan. Hal ini
dipertimbangkan untuk mengurangi dorongan arus yang kuat, sehingga kita
tidak perlu menggunakan timah yang terlalu besar, dimana hanya akan
membebankan kerja pada Rod / Joran
4. Hook / Mata Pancing : untuk
mata pancing bisa menggunakan mata pancing khusus udang sesuai selera,
namun dengan ketajaman yang sangat baik. Bisa mata pancing carboon
maupun yang biasa baik itu barbless ataupun biasa.
5.
Timah & Stopper : untuk besar dan berat timah menyesuaikan derasnya
arus, sedangkan stopper gunakan yang S usahakan yang terkecil ukuran
lubangnya, agar tidak timah tidak mudah turun / merosot saat harus
melempar kail ke jarak yang lumayan jauh.
Umpan memancing Udang Galah :
Mengenai
umpan saya rasa diseluruh daerah di Indonesia tercinta ini tidak jauh
berbeda, seputar Cacing tanah, Cacing Nipah, Anak Udang, Ati Ayam dll.
Namun chumming yang agak lain2. Ada yang menggunakan Kelapa Kopra bakar,
Bawang Putih, Buah Sawit dan Ingu. Secara Ilmiah saya belum pernah
meneliti (karna saya bukan Scientist), Namun chumming yang paling ampuh
bagi saya memang Ingu dan Bawang Putih walau tidak signifikan.
Cuaca dan waktu yang tepat memancing Udang Galah:
Cuaca
paling baik untuk memancing udang memang pada saat awal kemarau, namun
ada moment yang pernah saya temui sangat banyak udang galahnya, yaitu
saat selesai air pasang tinggi dimana air surut secara cepat dan kondisi
air tidak keruh. Pada saat kondisi hujan dan air keruh kemungkinan
untuk merasakan tarikan udang sangatlah kecil, karna udang sangat
menyukai cuaca panas dengan air yang cukup hangat, nah saya jelaskan
bagaimana anda bisa tau air dasar sungai bisa hangat, begini: coba
tenggelamkan timah ke dasar sungai kurang lebih 2menit setelah itu
angkat dan rasakan dengan menempelkan timah kekulit anda, kalo saya
langsung test tempel ke pipi hehehe. Untuk memancing malam hari juga
cukup menjanjikan.
Beberapa hasil yang dapat di abadikan:
Bersambung….